Sabtu, 18 Mei 2013

"Kalimantan Timur"

                Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 245.238 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda.
Sebelum pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Kaltim merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.

Profil

Nama Resmi : Provinsi Kalimantan Timur
Ibukota : Samarinda
Luas Wilayah : 204.534,34 Km2  *)
Jumlah Penduduk : 3.908.737 Jiwa    *)
Suku Bangsa : Dayak, Melayu, Banjar, Jawa dll.
Agama : Islam, Kristen, Katolik.
Wilayah Administrasi : Kabupaten: 10,
Kota            :4
Kecamatan : 140
Kelurahan   : 215,
Desa           : 1.245



Sejarah

Kelahiran Provinsi Kalimantan Timur adalah beradasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Desember 1956. Undang-Undang tersebut juga menjadi dasar dua Provinsi lainnya yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.  

Daerah-daerah otonom di Kalimantan yang telah dibentuk Belanda sebelumnya yaitu Daerah Federasi Kalimantan Barat, Daerah Banjar, Daerah Dayak Besar, Daerah Federasi Kalimantan Tenggara dan Daerah Federasi Kalimantan Timur merupakan daerah-daerah bagiannya. Perkembangan selanjutnya daerah-daerah otonom ini satu persatu meleburkan diri ke dalam wilayah RI dan bulan April 1950 secara tuntas Pulau Kalimantan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RI.

Arti Logo


  • Lambang Perisai bersudut lima adalah lambang alat pelindung dalam mencapai cita-cita revolusi 17 Agustus 1945. 
  •  Bintang bersudut lima adalah lambang Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia. 
  • Tulisan Kalimantan Timur adalah Provinsi Kalimantan Timur.
  • Telabang, mandau dan sumpitan adalah lambang kesiapsiagaan dan kemampuan.
  • Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah lambang kekayaan alam.
  • Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24 lilitan adalah lambang kesatuan dan kesatuan serta saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal 1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7).
  • Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17).Untaian minyak dan damar masing-masing delapan tetesan adalah lambang bulan proklamasi kemerdekaan.
  • 4 titik terukir diujung mandau dan 5 lilitan pada ujung sumpitan adalah lambang tahun proklamasi kemerdekaan. 
  • Tulisan "ruhui rahayu" di atas guci  berarti cita-­cita dan tujuan rakyat kalimantan timur dalam mencapai masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram yang di ridhoi oleh Allah SWT.
  • warna hijau
:
kemakmuran,kesuburan
  • warnakuning emas
                   :
keluruhan,keagungan
  • warna kuning
:
kejayaan
  • warna merah
:keberanian
  • warna putih
:kesucian
  • warna hitam
:kesesungguhan















Budaya Kalimantan Timur:






 

  Bahasa Daerah :

a.      Banjar
b.      Dayak
c.       Kutai
d.      Berau
e.      Lundayeh
 Suku Daerah: 
a.      Dayak
b.      Melayu
Rumah  Adat Kalimantan Timur:
Rumah Lamin
  • Rumah Lamin
    Rumah Lamin


                  Rumah Lamin berbentuk panggung setinggi 3 meter dari tanah dan dihui 25 hingga 30 kepala keluarga. Ujung atap rumah ini diberi hiasan kepala naga sebagai simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawanan. Halaman rumahnya diisi oleh patung-patung Blontang yang menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung. Rumah Lamin terbagi atas ruangan dapur, tidur, dan ruangan tengah guna menerima tamu atau pertemuan adat. Tangga untuk naik ke dalam rumah terbuat dari kayu pohon. Bentuk tangga ini tidak berbeda antara rumah para bangsawan dan rakyat biasa.
Rumah Lamin 
 
Mandau
Mandau
  • Mandau

 Mandau adalah senjata sejenis parang dengan panjang kira-kira 1/2 meter. Biasanya hlu mandau diberik ukiran burung enggang dengan hiasan rambut manusia.
Mandau dibuat oleh pandai besi yang memiliki ilmu gaib. Mandau terdiri dari dua maca, yaitu mandau tampilan dan mandau biasa. Mandau tampilan biasaya digunakan untuk perang dan upacara. Sementara mandau biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Mandau asli harganya dimulai dari Rp. 1 juta rupiah. Mandau asli yang berusia tua dan memiliki besi yang kuat bisa mencapai harga Rp. 20 juta rupiah per bilah. Mandau untuk cideramata biasanya bergagang kayu, harganya berkisar Rp. 50.000 hingga Rp. 300.000 tergantung dari besi yang digunakan.

Mandau
Mandau asli mempunyai penyang, penyang adalah kumpulan-kumpulan ilmu suku dayak yang didapat dari hasil bertapa atau petunjuk lelulur yang digunakan untuk berperang. Penyang akan membuat orang yang memegang mandau sakti, kuat dan kebal dalam menghadapi musuh.
Mandau dan penyang adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.


Jenis Tarian di Kalimantan Timur

Tarian ini berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Tonyooi. Tarian ini dikenal sebagai tarian pergaulan antara muda mudi dan juga untuk menyambut tamu yang datang. Tarian ini melukiskan kegembiraan dalam menanam padi.
Gantar adalah sepotong bambu yang didalamnya diisi dengan biji-biji padi dan tongat panjang yang merupakan asek untuk membuat lubang ditanah saat menanam padi. Juga melukiskan keramah-tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur baik sebagai turis maupun investor dan para tamu yang dihormati kemudian diajak turut menari. Pakain yang dipakai di sebut Ulap Doyo kain tenunan asli suku Dayak Benuaq yang diambil dari serat doyo
2. Kancet Tebengang Madang (Tari Enggang Terbang)
   Kancet Tebengang Madang yang dalam bahasa Indonesia berarti Tari Enggang Terbang. Tarian ini berasal dari Suku Dayak Kenyah yang menggambarkan perpindahan mereka dari Apau Kayan secara menyebar keseluruh wilaayah di Kalimantan Timur, demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Dimana burung enggang selalu mengikuti pemimpinnya, begitu juga dengan suku Dayak Kenyah, yang selalu menuruti apa perintah pemimpinnya. Burung enggang juga merupakan symbol perdamaian. Tarian ini diawali dengan “lemaloq” yang merupakan syair dalam bahasa Dayak Kenyah bercerita tentang perjalanan mereka. Tarian ini dibawakan dengan lemah gemulai oleh gadis–gadis Dayak laksana burung enggang yang sedang terbang.


3. Tari Hudoq
Tari ini berasal dari suku Dayak Bahau dan Modang, yang merupakan tarian untuk mengusir hama-hama tanaman atau mengusir roh jahat. Biasanya para penari memakai topeng-topeng yang menakutkan dan menyeramkan, supaya dapat mengecoh dan mengusir hama tanaman atau pun roh jahat.

 

4. Kancet Hudoq Aban


Tarian ini berasal dari suku Dayak Kenyah. Sama halnya dengan suku Dayak Bahau, tarian ini juga dimaksudkan untuk mengusir hama tanaman dan roh jahat yang mengganggu. Hanya bedanya, adalah pada topeng yang digunakan, dan penari dari Hudoq Aban adalah perempuan yang mengenakan cadar dari bahan manik-manik (Aban).

 

5. Tari Belian Bawo


Belian adalah salah satu bentuk dari kebudayaan suku Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq untuk mengobati orang sakit. Ada berbagai macam Belian sehingga ada berbagai macam kostum dan berbagai macam gerak tari dan musik yang mengiringi sesuai dengan maksud dari Belian itu sendiri. “Pemelian” atau dukun bertindak sebagai perantara manusia dengan roh roh atau para penguasa dunia dalam menyembuhkan orang sakit.

6. Kancet Pepatai (Tari Perang)

Kancet Pepatai adalah tarian dari suku Dayak Kenyah, mengisahkan tentang keberanian para pria (ajai) suku Dayak Kenyah dalam berperang. Tarian ini mengisahakan dari awal mula perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.

 

 

7. Leleng

Leleng dalam bahasa Kenyah berarti berputar-putar. Adalah Utan Along (sebutan untuk seorang gadis yatim), yang sedang bimbang karena kekasihnya pergi dan belum kembali. Berputar-putar melambangkan kebimbangan. Layaknya orang yang sedang kebingungan lalu mondar mandir. Begitu juga dengan Utan Along. Oleh sebab itu dinamakan Leleng. Tarian ini diiringi oleh nyanyian leleng. Dalam nyanyian itu menceritakan tentang Utan Along.

8. Tari Ngelewai

Tarian ini diiringi musik “Rendete” yaitu musik khas suku Dayak Tonyoi-Benuaq. Tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis cantik dengan memakai selendang dengan lemah gemulai. Mereka menari laksana kupu-kupu yang sedang terbang mencari kembang untuk dihisap madunya. Tarian ini juga biasa dibawakan sebagai tarian menyambut tamu dan acara sukacita.

9. Kancet Punan Letto

“Punan” artinya merebut, “letto” artinya gadis/wanita. Tarian ini menceritakan tentang dua orang pemuda yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya. Pemuda yang mempertahankan gadisnya dengan gagah berani akhirnya memenangkan pertarungan tersebut. Sudah merupakan sifat suku Dayak Kenyah, untuk memepertahankan miliknya apa pun itu bentuknya.

10. Tari Persatuan dan Kesatuan

Tarian ini berasal dari suku Dayak Kenyah. Semula, tarian ini dinamakan “KANCET MENYAM TALI” berarti Tarian Anyam Tali. Para penari memegang tali atau pita aneka warna yang menjadi perlambang atau symbol dari keanekaragaman suku, adat, budaya dan agama masyarakat yang tinggal di Kalimantan Timur. Pita tersebut kemudian dianyam menjadi simpul yang terpadu. Tarian ini mengilhami Gubernur Kalimantan Timur, H. Suwarna Abdul Fatah untuk menjadikan tarian wajib bagi masyarakat Kalimantan Timur karena sesuai dengan situasi dan kondisi daerah ini. Oleh karena itu dinamakan Tarian Persatuan dan Kesatuan.

11. Belian Sentiyu

Sama halnya dengan Tarian Belian Bawo, tarian ini juga berasal dari suku Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq. Maksud dan tujuan dari tarian ini juga untuk mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat. Perbedaannya adalah pada kostum, apabila pada Belian Bawo memakai gelang bergemerincing yang memekakkan telinga pendengarnya pada Belian Sentiyu memakai persembahan beras yang akan ditaburkan oleh pemeliannya.

12. Tekenaq Bungan Malan

Bungan Malan adalah seorang Dewi bagi suku Dayak Kenyah yang sangat diagungkan. Bagi suku Dayak Kenyah, Bungan Malan adalah Tuhan yang disembah. Digambarkan bahwa Bungan Malan adalah seorang Dewi yang arif bijaksana serta sangat sakti. Oleh karena itu sangat disegani dan diagungkan oleh suku Dayak Kenyah. Dalam tarian ini seorang penari perempuan yang menarikan Bungan Malan akan diangkat oleh para ajai dengan memakai gong, sebagai perlambang Dewi tersebut sangat disanjung dan dipuja.

alat musik tradisional kalimantan timur
Alat Musik Tradisional 

Provinsi Kalimantan Timur yang biasa disingkat dengan Kaltim adalah salah satu provinsi yang berad di Pulau Kalimantan bagian Timur. Provinsi Kalimantan Timur ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan juga Malaysia. Sebaga informasi juga bahwa Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk di urutan ke empat paling rendah sepanjang Nusantara. Kota Samarinda adalah Ibu kota dari Provinsi Kalimantan Timur ini.

Provinsi Kalimantan Timur juga dikenal dengan kekayaan alamnya berupa hasil hutan hujan yang ada di sana. Namun masalah penebangan kayu atau penebangan hutan secara ilegal tampaknya masih terus menjadi masalah serius di Provinsi yang satu ini. Meskipun demikian, pemerintah setempat sudah mulai mewujudkan usaha-usaha guna memberantas praktek ilegal tersebut.
Tidak beda jauh dengan Provinsi di Kalimantan lainnya, Provinsi Kalimantan Timur juga dihuni oleh berbagai macam suku, baik suku bangsa asli maupun suku bangsa pendatang seperti Suku Bugis, suku Jawa, suku Makassar, dan suku Banjar. Namun ada satu suku selain suku asli (suku dayak) yang juga memiliki peranan penting di Provinsi ini, yaitu Suku Kutai.
Dan tidak diherankan sebab keberagaman suku yang ada di sana maka hasil kesenian dan kebudayaannya juga tidak sedikit. Termasuk yang akan kita bahas mengenai alat musik tradisional Kalimanta Timur juga menjadi bagian dari kebudayaan dan kesenian masyarakat setempat. Berikut informasi selengkapnya.

Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

  • Gambus
Seperti yang sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya bahwa Gambus yang merupakan alat musik petik yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Gambus ini awalnya berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa oleh pedagang melayu sampai ke pesisir Kalimantan Timur.

  • Sampe
Sampe juga merupakan alat musik tradisional Kalimantan Timur yang cukup terkenal. Sampe termasuk dalam jenis alat musik kategori alat musik petik. Nama Sampe itu sendiri sebenarnya adalah bahawa lokal suku Dayak. Yang jika diartikan, Sampe itu berarti “memetik dengan jari”. Dari namanya saja orang sudah bisa mengetahui bahwa Sampe ini adalah alat musik yang dimainkan dengan memetik senarnya dengan jari. Sampe ini identik dengan kebudayaan orang-orang Melayu, termasuk Rumpun Melayu dari suku dayak di Kalimantan Timur. Sampe memiliki 3 buah senar

  • Ketipung
Alat musik yang satu ini juga termasuk salah satu alat musik tradisional yang berbau Timur Tengah yang membawa pengaruh sampai ke Kalimantan Timur. Alat musik ketipung ini adalah sejenis gendang kecil yang biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa Timur Tengah.

  • Kendang
Kendang adalah bahasa lain dari gendang. Merupakan alat musik tradisional yang awalnya berasal dari Jawa. Biasanya kendang adalah pelengkap dalam musik tradisional yang dimainkan untuk mengiringi tarian-tarian daerah seperti Tari Ganjur, Tingkilan, dan sebagainya. Kendang ini juga berfungsi untuk mengatur tempo musik yang dimainkan pada acara-acara adat tersebut.
Itulah empat jenis alat musik tradisional yang ada di Kalimantan Timur. Diantaranya dipengaruhi oleh kebudayaan Timur Tengah dan Melayu, bahkan juga kebudayaan Jawa. Hal ini tentunya semakin memperkaya kesenian dan kebudayaan dari Indonesia.

 Baju adat Kalimantan Timur:

1.                Bagi laki laki dikenal dengan sebutan sapei sapaq. Pakaian adat ini terdiri dari senjenis rompi dan bawahan berupa sejenis cawat yang dikenal dengan nama abet kaboq.
Pakaian adat ini juga dipenuhi hiasan berupa manic manic. Sedangkan di bagian kepala digunakan semacam ikat kepala dengan segala pernak perniknya. Adapun aksesorisnya adalah Mandau.
Bagi perempuan dikenal dengan sebutan sapei inoq. Dengan motif yang sama dengan pakaian laki laki. Sedangkan sebagai bawahan digunakan sejenis rok yang disebut sebagai ta’a.
Aksesoris lain yang melengkapi pakaian adat ini adalah ikat kepala yang terbuat dari pandan yang dikenal dengan anam da’a. selain itu kalung yang terbuat dari manic manic yang menjuntai hingga dada juga menjadi cirri khas dari pakaian adat tersebut.
  Lagu Daerah Kalimantan Timur:

  • Burung Enggang (bahasa Kutai)
  • Meharit (Bahasa Kutai)
  • Sabar'ai-sabar'ai (Bahasa Banjar)
  • Anjat Manik (Bahasa Berau Benua)
  • Bebilin (Bahasa Tidung)
  • Andang Sigurandang (Bahasa Tidung)
  • Bedone (Bahasa Dayak Benuaq)
  • Ayen Sae (Bahasa Dayak)
  • Sorangan (Bahasa Banjar)
  • Lamin Talunsur (Bahasa Kutai)
  • Buah Bolok (Bahasa Kutai)
  • Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)
  • Sungai Kandilo (Bahasa Pasir)
  • Rambai Manguning (Bahasa Banjar)
  • Ading Manis (Bahasa Banjar)
  • Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau)
  • Basar Niat (Bahasa Melayu Berau)
  • Berampukan (Bahasa kutai
  • Undur Hudang (Bahasa Kutai)
  • Kada Guna Marista (Bahasa Banjar)
  • Tajong Samarinda (Bahasa Kutai)
  • Citra Niaga (Bahasa Kutai)
  • Taman Anggrek Kersik Luwai
  • Ne Poq Batangph
  • Banuangku
  • Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai)
  • Mambari Maras (Bahasa Banjar)
  • Kambang Goyang (Bahasa Banjar)
  • Apandang Jakku
  • Keledung
  • Ketuyak
  • Jalung
  • Antu
  • Mena Wang Langit
  • Tung Tit
  • To Kejaa
  • Ting Ting Nging
  • Endut-Endut
  • Enjung-Enjung
  • Julun Lajun
  • Sungai Mahakam
  • Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai)
  • Jagung Tepian
  • Kandania
  • Sarang Kupu
  • Adui Indung
  • Nasi Bekepor (Bahasa Kutai)
  • Nasib Awak
  • Tenau
  • Luwai
  • Balarut di Sungai Mahakam (Bahasa Banjar)
  • Leleng (Bahasa Kenyah)
  • Merutuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)

Seni Suara

  • Bedeguuq (Dayak Benuaq)
  • Berijooq (Dayak Benuaq)
  • Ninga (Dayak Benuaq)
  • Enluei (Dayak Wehea)

Seni Berpantun

  • Perentangin (Dayak Benuaq)
  • Ngelengot (Dayak Benuaq)
  • Ngakey (Dayak Benuaq)
  • Ngeloak (Dayak Benuaq)
 

1 komentar: