Sebelum pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Kaltim merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Profil
Nama Resmi | : | Provinsi Kalimantan Timur |
Ibukota | : | Samarinda |
Luas Wilayah | : | 204.534,34 Km2 *) |
Jumlah Penduduk | : | 3.908.737 Jiwa *) |
Suku Bangsa | : | Dayak, Melayu, Banjar, Jawa dll. |
Agama | : | Islam, Kristen, Katolik. |
Wilayah Administrasi | : | Kabupaten: 10, Kota :4 Kecamatan : 140 Kelurahan : 215, Desa : 1.245 |
Sejarah
Kelahiran
Provinsi Kalimantan Timur adalah beradasarkan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 1956 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Desember 1956. Undang-Undang
tersebut juga menjadi dasar dua Provinsi lainnya yaitu Kalimantan Barat
dan Kalimantan Selatan.
Daerah-daerah
otonom di Kalimantan yang telah dibentuk Belanda sebelumnya yaitu
Daerah Federasi Kalimantan Barat, Daerah Banjar, Daerah Dayak Besar,
Daerah Federasi Kalimantan Tenggara dan Daerah Federasi Kalimantan Timur
merupakan daerah-daerah bagiannya. Perkembangan selanjutnya
daerah-daerah otonom ini satu persatu meleburkan diri ke dalam wilayah
RI dan bulan April 1950 secara tuntas Pulau Kalimantan sudah merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari RI.

Arti Logo
- Lambang Perisai bersudut lima adalah lambang alat pelindung dalam mencapai cita-cita revolusi 17 Agustus 1945.
- Bintang bersudut lima adalah lambang Pancasila sebagai dasar falsafah Negara Republik Indonesia.
- Tulisan Kalimantan Timur adalah Provinsi Kalimantan Timur.
- Telabang, mandau dan sumpitan adalah lambang kesiapsiagaan dan kemampuan.
- Lingkaran dengan untaian minyak dan damar adalah lambang kekayaan alam.
- Lilitan rotan yang tak terputus-putus sebanyak 24 lilitan adalah lambang kesatuan dan kesatuan serta saat terbentuknya Provinsi Kalimantan Timur tanggal 1 Januari 1957 (1+1+1+9+5+7).
- Jumlah delapan untaian minyak, delapan untaian damar, dan satu tetesan akhir adalah tanggal proklamasi kemerdekaan. (8+8+1=17).Untaian minyak dan damar masing-masing delapan tetesan adalah lambang bulan proklamasi kemerdekaan.
- 4 titik terukir diujung mandau dan 5 lilitan pada ujung sumpitan adalah lambang tahun proklamasi kemerdekaan.
- Tulisan "ruhui rahayu" di atas guci berarti cita-cita dan tujuan rakyat kalimantan timur dalam mencapai masyarakat bahagia, adil dan makmur, aman tentram yang di ridhoi oleh Allah SWT.
| : |
kemakmuran,kesuburan
|
| : |
keluruhan,keagungan
|
| : |
kejayaan
|
| : | keberanian |
| : | kesucian |
| : | kesesungguhan |
Budaya Kalimantan Timur: | ||||||
![]() | ||||||
Bahasa Daerah :
a. Banjar
b. Dayak
c. Kutai
d. Berau
e. Lundayeh
Suku Daerah:
a. Dayak
b. Melayu
Rumah Adat Kalimantan Timur:
Rumah Lamin

Mandau
Mandau dibuat oleh pandai besi yang memiliki ilmu gaib. Mandau terdiri dari dua maca, yaitu mandau tampilan dan mandau biasa. Mandau tampilan biasaya digunakan untuk perang dan upacara. Sementara mandau biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Mandau asli harganya dimulai dari Rp. 1 juta rupiah. Mandau asli yang berusia tua dan memiliki besi yang kuat bisa mencapai harga Rp. 20 juta rupiah per bilah. Mandau untuk cideramata biasanya bergagang kayu, harganya berkisar Rp. 50.000 hingga Rp. 300.000 tergantung dari besi yang digunakan.
Mandau dan penyang adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.
Jenis Tarian di Kalimantan Timur
Gantar adalah sepotong bambu yang didalamnya diisi dengan biji-biji
padi dan tongat panjang yang merupakan asek untuk membuat lubang ditanah
saat menanam padi. Juga melukiskan keramah-tamahan suku Dayak dalam
menyambut tamu yang datang ke Kalimantan Timur baik sebagai turis maupun
investor dan para tamu yang dihormati kemudian diajak turut menari.
Pakain yang dipakai di sebut Ulap Doyo kain tenunan asli suku Dayak
Benuaq yang diambil dari serat doyo
2. Kancet Tebengang Madang (Tari Enggang Terbang)
Kancet
Tebengang Madang yang dalam bahasa Indonesia berarti Tari Enggang
Terbang. Tarian ini berasal dari Suku Dayak Kenyah yang menggambarkan
perpindahan mereka dari Apau Kayan secara menyebar keseluruh wilaayah di
Kalimantan Timur, demi mencari kehidupan yang lebih baik.
3. Tari Hudoq
4. Kancet Hudoq Aban
5. Tari Belian Bawo
6. Kancet Pepatai (Tari Perang)
Kancet Pepatai adalah tarian dari suku Dayak Kenyah, mengisahkan tentang keberanian para pria (ajai) suku Dayak Kenyah dalam berperang. Tarian ini mengisahakan dari awal mula perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.7. Leleng
Leleng dalam bahasa Kenyah berarti berputar-putar. Adalah Utan Along (sebutan untuk seorang gadis yatim), yang sedang bimbang karena kekasihnya pergi dan belum kembali. Berputar-putar melambangkan kebimbangan. Layaknya orang yang sedang kebingungan lalu mondar mandir. Begitu juga dengan Utan Along. Oleh sebab itu dinamakan Leleng. Tarian ini diiringi oleh nyanyian leleng. Dalam nyanyian itu menceritakan tentang Utan Along.8. Tari Ngelewai
9. Kancet Punan Letto
“Punan” artinya merebut, “letto” artinya gadis/wanita. Tarian ini menceritakan tentang dua orang pemuda yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya. Pemuda yang mempertahankan gadisnya dengan gagah berani akhirnya memenangkan pertarungan tersebut. Sudah merupakan sifat suku Dayak Kenyah, untuk memepertahankan miliknya apa pun itu bentuknya.10. Tari Persatuan dan Kesatuan
11. Belian Sentiyu
Sama halnya dengan Tarian Belian Bawo, tarian ini juga berasal dari suku Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq. Maksud dan tujuan dari tarian ini juga untuk mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat. Perbedaannya adalah pada kostum, apabila pada Belian Bawo memakai gelang bergemerincing yang memekakkan telinga pendengarnya pada Belian Sentiyu memakai persembahan beras yang akan ditaburkan oleh pemeliannya.12. Tekenaq Bungan Malan
Bungan Malan adalah seorang Dewi bagi suku Dayak Kenyah yang sangat diagungkan. Bagi suku Dayak Kenyah, Bungan Malan adalah Tuhan yang disembah. Digambarkan bahwa Bungan Malan adalah seorang Dewi yang arif bijaksana serta sangat sakti. Oleh karena itu sangat disegani dan diagungkan oleh suku Dayak Kenyah. Dalam tarian ini seorang penari perempuan yang menarikan Bungan Malan akan diangkat oleh para ajai dengan memakai gong, sebagai perlambang Dewi tersebut sangat disanjung dan dipuja.Alat Musik Tradisional
Provinsi Kalimantan Timur yang biasa disingkat dengan Kaltim adalah salah satu provinsi yang berad di Pulau Kalimantan bagian Timur. Provinsi Kalimantan Timur ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan juga Malaysia. Sebaga informasi juga bahwa Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk di urutan ke empat paling rendah sepanjang Nusantara. Kota Samarinda adalah Ibu kota dari Provinsi Kalimantan Timur ini.
Provinsi Kalimantan Timur juga dikenal dengan kekayaan alamnya berupa hasil hutan hujan yang ada di sana. Namun masalah penebangan kayu atau penebangan hutan secara ilegal tampaknya masih terus menjadi masalah serius di Provinsi yang satu ini. Meskipun demikian, pemerintah setempat sudah mulai mewujudkan usaha-usaha guna memberantas praktek ilegal tersebut.
Tidak beda jauh dengan Provinsi di Kalimantan lainnya, Provinsi Kalimantan Timur juga dihuni oleh berbagai macam suku, baik suku bangsa asli maupun suku bangsa pendatang seperti Suku Bugis, suku Jawa, suku Makassar, dan suku Banjar. Namun ada satu suku selain suku asli (suku dayak) yang juga memiliki peranan penting di Provinsi ini, yaitu Suku Kutai.
Dan tidak diherankan sebab keberagaman suku yang ada di sana maka hasil kesenian dan kebudayaannya juga tidak sedikit. Termasuk yang akan kita bahas mengenai alat musik tradisional Kalimanta Timur juga menjadi bagian dari kebudayaan dan kesenian masyarakat setempat. Berikut informasi selengkapnya.
Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur
- Gambus
- Sampe
- Ketipung
- Kendang
Itulah empat jenis alat musik tradisional yang ada di Kalimantan Timur. Diantaranya dipengaruhi oleh kebudayaan Timur Tengah dan Melayu, bahkan juga kebudayaan Jawa. Hal ini tentunya semakin memperkaya kesenian dan kebudayaan dari Indonesia.
Baju adat Kalimantan Timur:
Pakaian adat ini juga dipenuhi hiasan
berupa manic manic. Sedangkan di bagian kepala digunakan semacam ikat kepala
dengan segala pernak perniknya. Adapun aksesorisnya adalah Mandau.
Bagi perempuan dikenal dengan sebutan
sapei inoq. Dengan motif yang sama dengan pakaian laki laki. Sedangkan sebagai
bawahan digunakan sejenis rok yang disebut sebagai ta’a.
Aksesoris lain yang melengkapi
pakaian adat ini adalah ikat kepala yang terbuat dari pandan yang dikenal
dengan anam da’a. selain itu kalung yang terbuat dari manic manic yang
menjuntai hingga dada juga menjadi cirri khas dari pakaian adat tersebut.
Lagu Daerah Kalimantan Timur:
- Burung Enggang (bahasa Kutai)
- Meharit (Bahasa Kutai)
- Sabar'ai-sabar'ai (Bahasa Banjar)
- Anjat Manik (Bahasa Berau Benua)
- Bebilin (Bahasa Tidung)
- Andang Sigurandang (Bahasa Tidung)
- Bedone (Bahasa Dayak Benuaq)
- Ayen Sae (Bahasa Dayak)
- Sorangan (Bahasa Banjar)
- Lamin Talunsur (Bahasa Kutai)
- Buah Bolok (Bahasa Kutai)
- Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)
- Sungai Kandilo (Bahasa Pasir)
- Rambai Manguning (Bahasa Banjar)
- Ading Manis (Bahasa Banjar)
- Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau)
- Basar Niat (Bahasa Melayu Berau)
- Berampukan (Bahasa kutai
- Undur Hudang (Bahasa Kutai)
- Kada Guna Marista (Bahasa Banjar)
- Tajong Samarinda (Bahasa Kutai)
- Citra Niaga (Bahasa Kutai)
- Taman Anggrek Kersik Luwai
- Ne Poq Batangph
- Banuangku
- Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai)
- Mambari Maras (Bahasa Banjar)
- Kambang Goyang (Bahasa Banjar)
- Apandang Jakku
- Keledung
- Ketuyak
- Jalung
- Antu
- Mena Wang Langit
- Tung Tit
- To Kejaa
- Ting Ting Nging
- Endut-Endut
- Enjung-Enjung
- Julun Lajun
- Sungai Mahakam
- Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai)
- Jagung Tepian
- Kandania
- Sarang Kupu
- Adui Indung
- Nasi Bekepor (Bahasa Kutai)
- Nasib Awak
- Tenau
- Luwai
- Balarut di Sungai Mahakam (Bahasa Banjar)
- Leleng (Bahasa Kenyah)
- Merutuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)
Seni Suara
- Bedeguuq (Dayak Benuaq)
- Berijooq (Dayak Benuaq)
- Ninga (Dayak Benuaq)
- Enluei (Dayak Wehea)
Seni Berpantun
- Perentangin (Dayak Benuaq)
- Ngelengot (Dayak Benuaq)
- Ngakey (Dayak Benuaq)
- Ngeloak (Dayak Benuaq)
Tumben pintar
BalasHapus