Sabtu, 17 Agustus 2013

PACARAN :p



 









Tahapan pacaran
1. Tahap ketertarikan
Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi                            

2. Tahap ketidakpastian
Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

3. Tahap komitmen dan keterikatan
Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan hubungan yang harmonis.

4. Tahap keintiman
Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita.Pacaran, cinta, dan seks
Berpacaran tidak selalu berarti seks. Cinta yang muncul dalam hubungan seks di luar nikah sifatnya semu. Mengandalkan hubungan pada hal yang sifatnya semu tentu saja sangatlah lemah.
Pacaran yang berorientasi pada seks akan mengganggu proses adaptasi karena dalam kancah seks semuanya tampak bagus-bagus saja. Kedua pihak sama-sama memelihara yang manis-manis saja.
Secara faali, cowok lebih gampang tancap gas dan telat nginjak rem, sedangkan cewek biasanya masih dalam kondisi sadar saat cowoknya sudah lupa daratan. Inilah sebetulnya saat yang tepat untuk menginjak rem kuat-kuat. Pengendalian diri dalam hal ini sering kali gagal. Oleh karena itu, lingkungan harus diciptakan agar rem tidak telat diinjak.





Dampak pacaran
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negatif:
* Prestasi sekolah
Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu.
Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
* Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
* Bisa stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

* Berkembang perilaku baru
Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.
Misalnya, pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.
 


       Dampak positif ;
  1. aktive romantic, yaitu rasa cinta yang dijalin membuat mereka semangat belajar dan selalu mendorog mereka untuk lebih berprestasi dalam belajar.   
  2.     memiliki teman dekat yang dapat dipercaya dan dapat diajak bicara sebagai teman curhat
  3.   belajar untuk memahami atau mengerti orang lain
  4.  Dan lainnya (silahkan tambahin lewat coment)
 


Dampak negatif pacaran :

1. Mudah terjerumus ke perzinaan
Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal tentang hal ini. Kata mereka, asalkan bisa menjaga hati, InsyaAllah tidak terjadi hal itu. cobalah simak hadits ini:
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).

Padahal engkau tahu, yang namanya orang pacaran, pasti ada hal-hal yang tidak dibenarkan dalam islam: memandang lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi, berciuman, hingga….ah, tak usah disebutkan. Bahkan meski pacarannya hanya sebatas lewat telpon, SMS atau chatting pun, hal tersebut sudah bisa memicu terjadinya zina hati.
Semua larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh, simaklah hadits ini:
Rasulullah saw. berpesan “Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan berikutnya, karena untukmu adalah padangan yang pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu.” (HR. Ahmad) Dan hadits yang terkenal : ”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan.”.

2. Melemahkan Iman
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid, jarang membaca Al Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang, serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.

3. ‘melatih’ kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.

4. Menjadikan panjang angan-angan.
Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—seringkali teringat dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu—tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.

5. Mengurangi produktivitas
Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.

6. Menjadikan hidup boros
orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton Film, dan yang lainnya.

7. Akan melemahkan daya kretaifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
8. Akan menyebabkan terlambatnya studi. Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran, mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk berenang-senang).

9. Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar.

10. Tidak setia dengan pasangannya jika sudah menikah, karena masing-masing ingat dengan pacarnya yang lama, dan selalu membanding-bandingkan antara suami/ istrinya yang syah dengan pacarnya yang lama.

11. dan dampak negatif lainnya (silahkan ditambahkan lewat ‘coment oke?’)

“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.”

Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syatan yang terkutuk. Tentunnya orang yang menjaga cintannya yang suci hingga ia meninggal dunia. Rasullulah SAW juga berpesan;

“Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai (H.R. Bukhari, Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah)


Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:
1. Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah.
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.
6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.

GALAU
Zaman sekarang, siapa sih ang gak pernah ngerasain galau, apa lagi yang dah pacaran, pasti pernah dong, tapi pada tau gak apa definisi dari kata galau ini?
nah, Galau adalah ketika ketika merasakan pikiran yang bercampuk aduk. Ketika kita memilih diantara 2 pilihan atau lebih, kita akan merasa bingung atau galau. Apalagi kalau masalah percintaan ? Waduh bisa sampe bunuh diri tuh (Wkwk..bagi orang yang tidak punya otak). 

Nah, pada saat kegalauan datang, kita akan lebih terbiasa menyendiri atau melamun, dan hal itu membuat aktivitas kita yang lain akan terhambat juga. Namun jangan khawatir karena pada kali ini saya akan membahas bagaimana mengatasi kegalauan.


 
1. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri ; Orang yang galau, selalu saja menyalahkan diri sendiri. Nah, hal itu adalah kebiasaan yang kurang tepat karena dengan menyalahkan diri sendiri, banyak orang yang rela bunuh diri hanya karena diputuskan pacar (galau) Idiiiihhhhh, tolol amat!! Anggaplah semua ini hanya sebatas permasalahn di dalam pengalaman bercinta, sebab cinta itu tidak hanya bahagia saja. Diri anda adalah sesuatu yang nyata, maka dari itu ekspresikanlah apa yang ada di pikiranmu. Kita semua adalah makhluk yang memiliki kelebihan masing-masing. So, kenapa masih menyalahkan diri sendiri ?

2. Hadapi, Jangan dihindari ; Permasalahan yang menyebabkan kegalauan adalah hal yang harus kita hadapi, jangan dihindari. Karena jika kita menghindarinya, itu akan membuat kita terus membayangkannya karena tidak ada penyelesaian. Nah, ketika anda menghadapinya, masalah yang membuat galau itu akan mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar, Nah dengan ditemukannya penyelesaian itu anda akan merasa puas dan terkadang juga masalah itu akan menjadi kenangan dan bahan tertawaan. Hehehe


3.Memahami bahwa segala ujian merupakan tingkat kenaikan level ; Nah, setuju tidak jika saya bilang begini. Semua permasalahan cinta itu adalah ujian dari Tuhan agar kita lebih menaikkan level dalam dunia percintaaan ? Kalau ada yang kurang setuju, berarti anda masih menyalahkan diri anda, dan itu adalah hal terbodoh. Jangan pernah anda ingin dibodohi oleh cinta! Lewati semua permasalahan itu dan jangan cengeng. Ok ?

4. Perbanyak sharing dan bergaul dengan teman ; Cara yang kelima ini adalah hal yang lumayan kuat untuk mengatasi kegalauan kita. Dengan suasana yang ramai dan menyenangkan, itu akan membuat kebingungan menjadi pudar. Namun ingat, setelah pikiran anda rileks, hadapilah dengan segera masalah yang membuat anda galau. Teman dapat membantu menyelesaikan masalah dan memberikan kita kesibukan yang bermanfaat. Jadi, gunakan kesempatan itu dengan baik.

5.Merasalah beruntung ; Kenapa harus merasa beruntung ? Karena dengan kegalauan itu anda telah memiliki satu pengalaman yang hebat dalam dunia percintaan. Dan ketika anda menghadapi permasalah yang sama, maka anda akan lebih mudah dalam menyelesaikannya. So, beruntung itu bukan hanya mendapatkan kebahagiaan, tetapi juga bagaimana proses menuju kebahagiaan. tidak akan ada pelangi jika tidak ada sedikit hujan.

6. Perbanyak Ibadah dan Berdo’a kepada Tuhan ; Segala permasalahan yang didatangkan Tuhan akan membuat kita menjadi lebih dewasa dalm menghadapi kehidupan ini. Namun harus anda ingat, bahwa usaha tanpa do’a = 0. Tidak ada jalan terhebat dalam mengatasi kegalauan melebihi pendekatan kepada Tuhan.


Bagaimana Jatuh Cinta Dengan Benar.
1. Sadari Tuhan ingin kita jatuh cinta, hanya:
a. Pada saat yang tepat.
b. Dengan orang yang tepat.
c. Dengan cara yang tepat.

2. Komunikasi dengan Tuhan setiap kali perasaan jatuh cinta muncul.
"Jika ini dari Tuhan biarlah tetap teguh namun jika bukan dari Tuhan biarlah berlalu."

3. Perhatikan prinsip firman Tuhan.
a. 2 Kor 6:14 : Gelap tidak dapat bersatu dengan terang.
b. 1 Kor 10:23 : Tidak segala sesuatu membangun. 
c. Kej 2:18 : harus yang sepadan.


4. Ingat senang tidak harus berarti jatuh cinta.

5. Cinta yang sejati dapat dikendalikan; yang tidak dapat dikendalikan adalah hawa nafsu.


Hal-Hal Mendasar Tentang Cinta.
1. Kedewasaan.
Kedewasaan adalah syarat mutlak untuk lebih jatuh cinta. Jatuh cinta tanpa kedewasaan akan membawa kita kepada penipuan dan kehancuran.
2. Tanggung jawab.
Tanggung jawab membawa cinta pada ikatan yang kuat, tanpa tanggung jawab cinta hanyalah sebuah bermainan.
3. Kesediaan berkorban.
Cinta tanpa kesiapan untuk berkorban hanyalah menjadi pemaksaan kehendak dan penjajahan.
4. Kesabaran.
Kesabaran adalah hal penting dalam jatuh cinta, tanpa kesabaran kita hanya akan dipermainkan oleh perasaan diri, dan berakhir pada kegagalan.
5. Kesetiaan.
Orang yang siap jatuh cinta adalah orang yang menyadari tiap-tiap orang memiliki kekurangan, namun.. saya mendapat orang yang cocok dengan saya yaitu orang yang Tuhan sediakan buat saya. Jangan mudah berpindah-pindah cinta.

Bagaimana Mendapat Cinta Yang Sejati
1. Dimulai dengan doa
2. Gunakan akal sehat
3. Biarkan proses waktu berjalan.
4. Prinsip-prinsip firman Tuhan dipertahankan.
5. Hadapi masalah dan selesaikan.



Jenis-jenis cinta
1. True Love:
Cinta yang memberi dampak positif dalam kehidupan seseorang; dia merasa berharga, dia lebih bersemangat dalam berkarir; mendorong untuk memiliki masa depan yang berkemenangan. True love selalu berakhir dengan kebahagiaan.

2. False love:
Cinta yang memberi dampak negatif dalam kehidupan seseorang; dia tidak maju, berkembang dalam dosa (seperti jadi nipu, bohong, berzinah karena cinta, malas belajar); false love selalu berakhir dengan kehancuran.

3. Captive love:
Cinta yang membelenggu seseorang, sehingga tidak ada hal lain yang dipikirkan dan dikerjakan kecuali cinta. Akhir dari cinta ini biasanya kekecewaan.